MALANG KOTA– Ujian nasional (UN) SMA yang semula tak dijadikan salah satu penentu masuk perguruan tinggi, akhirnya terpakai juga. Bahkan, tim BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) sudah menyerahkan hasil UN SMA kepada panitia SNMPTN (seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri) sejak 2 Mei lalu.
Ini artinya, pengumuman SNMPTN pada 9 Mei mendatang tetap bisa mengacu pada nilai UN. Sebelumnya, diabaikannya UN sebagai salah satu penentu kelulusan jalur undangan atau jalan prestasi itu karena pengumuman hasil UN yang lebih lama ketimbang SNMPTN. Padahal, salah satu syarat mutlak bagi peserta SNMPTN harus lulus UN. Secara resmi, kelulusan UN sendiri diumumkan pada 15 Mei mendatang.
Sekretaris BSNP Jakarta Bambang Suryadi di sela-sela memantau UN SMP kemarin (5/5) membenarkan bahwa hasil UN SMA sederajat sudah diberikan kepada panitia SNMPTN sejak 2 Mei lalu. ”Iya benar, sudah kami sampaikan ke panitia SNMPTN pusat sejak 2 Mei atau bertepatan dengan peringatan Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional),” ujar pria kelahiran Sragen itu.
Seperti diketahui, jumlah pendaftar SNMPTN di tiga PTN Malang tahun ini saja mencapai 122.000 orang. Sedangkan kuota UB (Universitas Brawijaya), UM (Universitas Negeri Malang), dan UIN Maliki mencapai 11.750 orang. Sehingga, ada 110.250 peserta yang akan terdepak dari jalur SNMPTN itu.
Bambang menambahkan, hanya panitia pusat saja yang mengetahui hasil UN SMA tersebut. Sebab, memang masih akan disampaikan ke sekolah pada 15 Mei mendatang. ”Data itu memang dibutuhkan panitia SNMPTN lebih awal untuk proses seleksi SNMPTN.Kantidak hanya nilai rapor saja yang digunakan seleksi,” urainya.
Kalau begitu, apakah ada jaminan bahwa siswa yang diterima SNMPTN dipastikan lulus SMA sederajat? Bambang tidak berani menjelaskan detail tentang masalah ini. Karena kelulusan siswa tahun ini sepenuhnya ditentukan sekolah. Namun, dia mengamini jika siswa yang diterima di SNMPTN nilainya pasti lebih baik dibandingkan siswa lainnya. ”Karena ada rata-rata minimalnya untuk bisa lolos SNMPTN. Semua tergantung pada jurusan yang dipilih, tapi biasanya rata-rata nilai UN di atas tujuh,” terang alumni Ponpes Darussalam Gontor itu.
Ini karena, masih kata Bambang, UN tahun ini tidak untuk menentukan kelulusan siswa seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi hanya salah satu persyaratan seleksi masuk perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. ”Jadi hasil ujian sekolah dengan mata pelajaran non-UN juga harus lulus. Makanya tidak hanya berpatokan pada nilai UN saja,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I UIN Maliki Malang sekaligus Ketua SBMPTN (seleksi bersama masuk PTN) Panlok (panitia lokal) Malang M Zainuddin menegaskan, mulai kemarin dia mengikuti sidang proses seleksi SNMPTN di Jakarta. Sidang itu untuk memutuskan siapa saja yang akan lolos seleksi jalur tersebut. ”Hari ini (kemarin) ada rapat sidang SNMPTN di Jakarta sampai beberapa hari ke depan. Sebab, pada 9 Mei mendatang sudah harus diumumkan,” tambah alumni UIN Jogjakarta itu.(im/c2/nen)